Langsung ke konten utama

Siswa SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Terbitkan Buku Antologi Puisi

 Siswa kelas XII SMA Santo Fransiskus Saverius Ruteng, Apri Bagung berhasil menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi-puisi yang diberi judul ‘Kemeja Kenangan’. Buku itu menjadi buku perdana yang diterbitkannya.


Buku yang berujudul “Kemeja Kenangan” ini diterbitkan di Kota Surbaya pada percetakan Jendela Sastra Indonesia.


Puisi-puisi yang diciptakannya, pernah diterbitkan disejumlah media online lokal. Buku puisi yang berjumlah 125 halaman itu bertemakan kenangan, religius, dan sosial.


“Umumnya tema kenangan, kaka. Ada juga teman lain seperti religius dan sosial,” jelas Apri Bagung


Apri menjelaskan, kalau buku perdana yang ia terbitkan ini tidak susah untuk dipahami, beberapa puisi yang ada didalamnya merupakan hasil refleksi pribadinya terhadap kondisi sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya.


“Buku ini ringan, kae. Tidak susah dimengerti buku ini juga berisi beberapa puisi reflektif, maka orang perlu membacanya kae,” jelas siswa kelas XII itu.


Ketika ditanya soal apa saja dorongan atau motivasi yang menggerakkannya sehingga berinisiatif menuliskan sebuah buku antologi puisi. Ia menjelaskan kalau ia menulis ingin membangun rasa percaya diri pada orang tuanya.


“Kalau bicara soal motivasi, sebenarnya motivasi paling utama ialah karena saya ingin membangun rasa percaya diri dalam diri kedua orang tua saya. Artinya, dengan menulis atau menerbitkan sebuah buku, orang tua saya tentu akan berpikir bahwa anak mereka tengah menyiapkan yang terbaik untuk masa depannya,” jelasnya


Selain alasan membangun rasa percaya diri pada orang tua, pria yang akrab disapa Apri ini menjelaskan kalau ia termotivasi oleh orang-orang hebat yang ditemuinya.


“Selebihnya saya menulis karena termotivasi oleh banyak orang-orang hebat yang saya temui. Maka saya berterima kasih kepada mereka semua dan khususnya kepada SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng yang memberikan ruang bebas kepada saya untuk terus berkembang. Saya harap apa yang saya lakukan menjadi jalan yang harus ditapaki juga oleh siswa-siswi lain di Fransiskus. Saya masih membutuhkan dukungan dari sekolah dan dari kalian semua,” jelasnya lebih lanjut. 


Berikut spesifikasi bukunya:


Judul: Kemeja Kenangan

Penulis: Apri Bagung

Penerbit: Jendela Sastra Indonesia Press

Ukuran: 13,5 × 20 cm

Genre: Antologi puisi

Jumlah halaman: XVI + 125 halaman

ISBN: 978-623-360-118-4

Sejak tanggal 8 hingga 19 Februari 2022, buku tersebut dalam masa Open PO. Harganya tentu saja sangat sesuai dengan isi saku pembeli sekalian. Pemesan buku tersebut dapat dilakukan dengan mengontak penerbit melalui akun Instagram resmi @penerbitjsi dan akun Instagram Apri Bagung @defalderiano_ atau via whatsapp dengan nomor kontak 082144524563.


Selain menulis buku, Apri juga aktif menulis di media online lokal, seperti Ngkiong.com, Nataslabar.com, Voxntt.com, Idelando.com, dan beberapa media lainnya. Karya yang diterbitkannya berupa puisi, cerpen, opini, dan artikel ringan.


Kontributor: Yohanes Ogilvi De Poseng, Penulis adalah siswa kelas XII program Ilmu-ilmu Sosial pada SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng.*


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eleana

Aku sudah tidak tahu lagi Eleana sekarang sedang apa. Aku tidak lagi mendapat kabar darinya perihal saat ini ia sedang bersama siapa dan sedang menyelesaikan apa. Aku sudah tak lagi mengetahui urusan remeh temeh yang dilakukan Eleana. Padahal kami dulu akrab sekali. Bahkan aku pernah menulis puisi untuknya soal kedekatan kami. Bait terakhir dari puisi itu kira-kira seperti ini: “Kita semakin tak beda dengan semoga dan amin Kau semoga aku amin; atau sebaliknya Tetapi yang pasti tidak ada semoga yang sempurna tanpa amin” Sekarang masing-masing kami bersikeras menahan dera-dera kenyataan. Menghindari perjumpaan empat mata (memang kami tidak akan pernah berjumpa lagi) sambil tetap membiarkan sebagian dari diri berubah pelan-pelan. Menata bagian dari diri yang berantakan tanpa memaksakan apa yang sudah jadi urusan semesta. ***  Aku tidak mungkin salah ingat. Dulu, ketika masih dalam masa kuliah, Eleana paling sering menemani aku ke Gramedia. Sekalipun berjam-jam, ia selalu bersedia menu...

Memahami Air Mata Nai

Siapa sangka, Nai, gadis yang masih sungguh belia itu ternyata menyimpan masalah besar. Ia mencemaskan masalah-masalah yang tak biasa yang sebenarnya tidak untuk dicemaskan oleh gadis cilik berusia tujuh tahunan seperti Nai. Tetapi kenyataan tidak untuk ditolak atau diteriaki semampu. Di mana-mana kenyataan selalu untuk diterima. Entah semenyakitkan apapun itu. Nai terlahir sebagai anak tunggal. Ia gadis cantik yang tak banyak bicara. Nai suka diam. Padahal anak-anak seumurannya paling suka bercerita. Paling suka bermain-main sepanjang hari. Tanpa peduli betapa panas matahari membakar habis hari. Nai memang beda dengan anak-anak lainnya. Ia sangat pemalu. Mungkin selama ini kau sering melihat Nai menangis. Aku juga begitu. Ketika kebetulan lewat di luar gubuk tempat tinggalnya, seringkali aku melihat Nai duduk sendiri. Di sudut dekat rerimbun pohon pandan. Di sudut situ, Nai sering menangis sendiri. Ketika Naca ibunya belum pulang berkebun. Bukan di kebun sendiri. Tetapi menjadi buruh ...

Air Mata Bahagia Mama Rosalina

Suara Mama Rosalina mulai bergetar. Matanya tampak berkaca-kaca. Meski mengenakan kaca mata tetapi sama sekali air matanya masih sangat kentara. “No, Kita orang timur ini hanya modal sebagai PNS untuk menyekolahkan anak. Gaji PNS tidak seberapa jika dibandingkan dengan biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa sekarang. Tapi puji Tuhan, No keterbatasan itu sama sekali tidak pernah membuat mimpi tak tercapai” kata Mama Rosalina dengan logat khas Larantuka. Saya bersyukur sekali ketika mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai Mama Rosalina. Kami bertemu dalam acara Farewell Party yang diadakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Dalam acara itu, saya hadir sebagai jurnalis Lensafikom.com yang tengah meliput jalannya acara dan Mama Rosalina adalah orang tua dari mahasiswi asal Larantuka, NTT. Farewell Party merupakan acara perpisahan dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi angkatan 2019 yang diwisuda pada Sabtu, 18 Maret 2023. Farewell Party diadakan pada...