Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Orang-orang Biasa

Ini hari habis dengan banyak tawa. Selesai tanpa meninggalkan beban. Aku suka hari ini.  Kami ada kegiatan bincang buku. Kami membicarakan "Orang-orang Biasa". Iwal, aku bicara blak-blakan saja. Aku bahagia sekali melibatkan diri dalam kegiatan seperti hari ini.  Aku berangkat dari rumah sekitar pukul lima belas lebih tiga puluh menit. Berjalan selama sekitar lima belas menit. Aku tak pacu kencang laju roda. Seperti menikmati perjalanan sambil memikirkan hasil pembacaan.  Aku tak menyangka, ada banyak pembaca yang baik. Padahal aku tak lebih baik dari mereka. Mereka orang biasa yang membicarakan "Orang-orang Biasa" dengan cara yang luar biasa. Semoga seperti aku, tumbuh niat dalam mereka untuk bercahaya bersama cahaya kata.  Rangkaian acara selesai setelah santap malam bersama. Aku langsung kembali ke rumah. Tiba di rumah sekitar pukul dua puluh lebih sekian menit.  Iwal, ini hari paling bahagia sudah. 

Misa Pertama

Misa Pertama Misa pertama diadakan dalam waktu dekat Ia sudah ada di bangku Di dalam rumah Tuhannya   Ia berlutut Mengucap syukur buat segala rahmat yang diterima Ia menundukkan kepala Sadar bahwa dosanya sampai di kepala   Tangannya terkatup Mata tertutup Kata-kata meletup dari bibirnya yang juga tertutup   Ia mencari Tuhan dalam hening sekali Mulai berbicara Meski mulutnya busuk tetapi Tuhannya lebih rapat mendengar Matanya penuh abu dosa Tapi Tuhan menatap dalam-dalam Kerongkongannya seperti kerangkeng dosa Tapi Tuhan justru memeluknya   “Engkau Tuhan yang panjang sabar Amin.”   Ia membuka mata Membuka semua yang tertutup dan terkatup Misa dimulai.       Ruang Doa   /1/. Kau memasuki ruang doa sementara hari masih belia Kau duduk di pojok Di tempat paling sunyi bagi kecamuk jiwa Kau berdiam diri.   /2/. Hanya ada engkau dan jiwamu Selebihnya lengang ...

Tidak ada Judul di sini

Di angkatan saya,  Tidak banyak yang gemar bercerita.  Tidak ada yang rajin mendengar cerita.  Maka di angkatan saya,  Tidak banyak yang membaca Yang menulis tak lebih dari jumlah jari tangan Padahal membaca adalah bukti kita mencoba berpikir dan menulis adalah cara kita mengaku ada. 

Cerita-cerita Perempuan Malam

Di kota kami, ada banyak bangunan megah yang punya nilai sejarah tinggi. Bangunan itu ada yang menjadi saksi kehadiran Katolik. Ada yang jadi saksi perang melawan penjajah di tahun-tahun silam. Ada juga yang baru dibangun. Itu yang jadi saksi betapa kejam hidup dari hari ke hari. Betapa mendapatkan uang tidak semudah menghabiskan waktu luang. Selain punya banyak bangunan bersejarah, kota kami juga dijamin bisa membuat betah. Nginap semalam dua malam itu sudah cukup untuk menggores kenangan-kenangan aduhai yang tak akan pernah dilupakan. Apalagi dinginnya yang setiap saat membuat kau menggigil. Dingin yang bisa jadi membuatmu tak ingin lepas dari rangkulan orang-orang terkasih. Misalnya mama, papa, keluarga dan lain-lain. Yang aku maksud dengan yang lain-lain ialah kekasih atau sebutan gaulnya ‘pacar'. Tetapi ini bukan cerita tentang kota kami yang begitu membuat candu. Ini cerita tentang sisi lain kota kami. Ini cerita tentang keadaan kota ketika malam. Ini cerita dari perempuan m...

Demonstran yang Mati Muda

Ada banyak demonstran. Setiap demonstran memiliki kisah masing-masing. Banyak demonstran yang berdemo menuntut keadilan bagi orang lain sementara dirinya tidak diperlakukan adil. Ada juga demonstran yang ingin menyembuhkan luka orang lain sementara jauh di dalam dirinya luka masih basah. Jangan kira ini cerita tentang Soe Hok Gie. Gie memang merupakan demonstran yang mati muda. Tetapi sekali lagi. Jangan kira ini cerita tentang Gie. Puluhan tahun yang lalu Gie menghembuskan nafas terakhir ketika masih di gunung. Ia menghirup gas beracun di gunung itu. Sejak kepergian Gie, banyak yang dibuat haru oleh kisah hidupnya. Banyak demonstran kekinian yang kemudian menjadikan Gie sebagai teladan. Aku perlu memberi tahu lebih awal. Ini cerita tentang seorang demonstran yang meneladani Gie. *** Sejak SMA, ia dikenal pemuda yang idealis. Pendiriannya teguh. Meski berkomplot dengan remaja-remaja yang tergolong bandel, ia tetap tak berubah. Ia benar-benar menjadi dirinya sendiri dalam berlaku dan ...

Elegi Menjadi Masyarakat Manggarai Barat

Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten yang menjadi bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berbeda dengan kabupaten Manggarai Tengah atau Manggarai Timur, Manggarai Barat kian hari kian disorot bukan hanya oleh masyarakat Indonesia tetapi juga oleh masyarakat Internasional. Alasan utamanya yakni karena berbagai potensi yang menjadi aset kabupaten Manggarai Barat. Terlebih potensi pariwisata yang unik dan menarik. Tak dapat dimungkiri, kabupaten Manggarai Barat atau yang juga familiar dengan sebutan Mabar merupakan salah satu kabupaten dengan potensi pariwisata yang sungguh mengagumkan. Berbagai tempat pariwisata yang berlokasi di daerah Manggarai Barat tengah gencar di promosikan di kancah Internasional. Pemerintah giat melakukan berbagai perbaikan infrastruktur demi menunjang segala potensi tersebut. Alhasil, Manggarai Barat, khususnya Labuan Bajo, kian kemari kian ramai dikunjungi. Sebagai orang asli Manggarai Barat, kepada saya kerap diberikan pertanyaan seputar Man...

Seorang Siswa SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Terbitkan Buku Antologi Puisi

Siswa SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng, Aprianus Defal Deriano Bagung berhasil menerbitkan sebuah buku antologi puisi tunggal. Penerbitan buku berjudul “Kemeja Kenangan” ini tentu merupakan sesuatu pencapaian yang luar biasa. Apri Bagung mengungkapkan bahwa ia sangat berharap akan ada banyak siswa lain yang termotivasi. “Secara pribadi saya harap semoga dengan melihat apa yang telah saya tunjukkan dapat menjadi semacam jalan yang juga harus di tapaki oleh siswa siswi lain di SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng khususnya dan siswa siswi di mana pun umumnya,” ungkap Apri belum lama ini. Apri pun membutuhkan dukungan dari banyak pihak yang memang berpotensi mendongkrak apa yang dia lakukan. Selebihnya, literasi mesti terus digalakkan secara berkelanjutan. “Artinya agar semakin banyak orang yang bersedia menapaki literasi yang selama ini seperti menapaki jalan sunyi,” kata Apri.   Buku yang ditulis oleh Apri Bagung tersebut tengah gencar dipromosikan oleh banyak siswa ...

Siswa SMA Katolik St. Fransiskus Saverius Ruteng Terbitkan Buku Antologi Puisi

 Siswa kelas XII SMA Santo Fransiskus Saverius Ruteng, Apri Bagung berhasil menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi-puisi yang diberi judul ‘Kemeja Kenangan’. Buku itu menjadi buku perdana yang diterbitkannya. Buku yang berujudul “Kemeja Kenangan” ini diterbitkan di Kota Surbaya pada percetakan Jendela Sastra Indonesia. Puisi-puisi yang diciptakannya, pernah diterbitkan disejumlah media online lokal. Buku puisi yang berjumlah 125 halaman itu bertemakan kenangan, religius, dan sosial. “Umumnya tema kenangan, kaka. Ada juga teman lain seperti religius dan sosial,” jelas Apri Bagung Apri menjelaskan, kalau buku perdana yang ia terbitkan ini tidak susah untuk dipahami, beberapa puisi yang ada didalamnya merupakan hasil refleksi pribadinya terhadap kondisi sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya. “Buku ini ringan, kae. Tidak susah dimengerti buku ini juga berisi beberapa puisi reflektif, maka orang perlu membacanya kae,” jelas siswa kelas XII itu. Ketika ditanya soal apa saja doron...

Kendala dan Solusi Mengatasi Hoaks di Era Disrupsi

 Untuk konteks sekarang, kita tengah berada pada era baru yang familiar dengan sebutan era disrupsi. Melansir Tempo.co edisi Sabtu, 22 Mei 2021 era disrupsi diartikan sebagai sebuah era di mana terjadinya inovasi dan perubahan secara besar-besaran dan secara fundamental mengubah semua sistem, tatanan dan landscape yang ada ke cara-cara baru.  Realitas hidup di era disrupsi dibayang-bayangi oleh berbagai macam problem sosial yang baru yang dipastikan tidak pernah muncul di era sebelumnya. Sebagai misal, problem seputar penyebaran hoaks atau berita palsu.  Memasuki era disrupsi, hampir pasti sebagian dari masyarakat Indonesia menjadi korban penyebaran hoaks atau berita palsu. Berbagai kasus telah terjadi sebagai akibat dari banyaknya persentase masyarakat yang terprovokasi oleh hoaks.  Secara sederhana hoaks diartikan sebagai informasi palsu, berita bohong, atau informasi yang telah direkayasa untuk tujuan dan kepentingan pihak tertentu. Hoaks menjadi problem serius y...

Saya Menyesal Tidak Lahir Sebelum 1998

 Sebelum membaca lebih banyak lagi, di awal saya ingin menyampaikan bahwa ini tulisan memang agak ekstrem. Semoga saja mama yang telah mengandung dan merawat saya tidak tersinggung ketika membaca ini. Semoga saja bapak yang rela tulangnya dibanting demi memperpanjang nafas saya tidak kecewa ketika membaca ini. Semoga saja pembaca tidak menggeleng kepala ketika tiba di huruf terakhir sebelum titik terakhir tulisan ini.  Sudah sekitar tujuh belas tahun lebih saya ada bersama semesta. Sejak kecil saya memang tidak banyak mempersoalkan ini itu tentang diri saya atau tentang hal-hal lain. Toh, dulu saya hanya diajarkan cara menyebut ‘papa’, ‘mama’, dan lain-lain dengan baik dan benar.  Ketika usia saya semakin ke sini, saya kemudian menjadi tahu banyak hal. Bisa menyebut banyak kata. Mengeja banyak nama. Bahkan bisa menulis apa yang bisa saya tulis. Dari dulu hingga usia yang saya sendiri juga persisnya lupa usia berapa, saya mulai memiliki mimpi. Memiliki cita-cita.  Mim...

Aku Tuan atas Gawai (?)

 Di era kontemporer realitas hidup manusia kian sukar untuk dilepaspisahkan dengan pelbagai perangkat teknologi canggih sebagai buah dari kemajuan cara berpikir manusia. Lebih lagi pandemi Covid-19 yang hingga hari ini masih menjadi momok yang belum terselesaikan dan masih terus membayangi hari-hari kita.  Kemunculan pandemi ini berhasil meluluhlantakkan segala lini kehidupan manusia. Alhasil ada sekian banyak perubahan yang telah dan tengah terjadi. Sebagai misal, dalam bidang pendidikan. Pandemi yang merebak sejak penghujung tahun 2019 ini menjadi alasan utama dicanangkannya model atau sistem pendidikan yang baru.  Sistem pendidikan baru yang diterapkan oleh pemerintah pada dasarnya bermaksud untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 sekaligus cara ampuh dalam meminimalisasi jumlah korban yang akan terinfeksi. Dalam praktiknya, model pendidikan baru yang familiar dengan sebutan model learn from home justru membawa sekian banyak dampak negatif.  Model pendidi...

Final AFF dan Solidaritas Masyarakat Kita

Belum lama ini kesebelasan muda Indonesia yang diasuh oleh pelatih asal Korea Selatan berhasil keluar sebagai runner up dalam kompetisi AFF. Hasil tersebut diraih setelah melalui perjuangan berat yang tentu saja sangat melelahkan. AFF (ASEAN Footbal Federation) merupakan kompetisi sepak bola paling bergengsi di daratan Asia Tenggara. Kompetisi tersebut melibatkan negara-negara yang berada di kawasan Tenggara. Kompetisi AFF tahun 2020 yang karena kendala situasi terpaksa dilaksanakan pada tahun 2021 menjadikan Singapura sebagai penyelenggara atau negara tuan rumah. Dalam kompetisi tersebut, negara tuan rumah berhasil ditundukkan oleh timnas Indonesia di laga semifinal. Kekalahan tim tuan rumah membuat tim Indonesia secara pasti lolos ke babak berikutnya, yakni partai final. Sementara itu, kesebelasan Thailand akhirnya memantapkan langkah mereka ke partai final setelah menaklukkan kesebelasan juara bertahan, Vietnam. Laga final akhirnya mempertemukan kesebelasan Thailand yang sebagian ...

Persoalan-persoalan Bapak

 Bapak memang jarang tidur tepat waktu. Kadang-kadang beliau berjaga sendiri saja hingga tengah malam. Menghabiskan dua hingga tiga batang rokok yang tak sekali membuatnya menderita. Bapak seperti hilang sadar; sebenarnya batang-batang rokok yang ia sesap hampir tiap malam, menyesap sepersekian liter keringat yang mengucur deras dari tubuhnya.  Tetapi bapak melakukan semua itu bukan tanpa alasan. Yang pasti ada yang sedang ia pikirkan sampai-sampai lupa akan waktu tidur. Bapak memang banyak menyimpan rahasia. Irama nafasnya bahkan mengandung rahasia yang sama sekali tidak dapat diketahui oleh siapapun juga. ***  “Bapak, beban apalagi yang sedang engkau pikirkan?” suara ibu lembut menyadarkan bapak dari lamunan panjangnya suatu pagi. Ibu yang sudah puluhan tahun hidup mendampingi bapak seperti sangat memahami setiap isyarat wajah bapak. Ibu paling mengerti dan paling memahami bapak.  “Aku tidak sedang memikirkan beban apapun, bu” bapak seperti berusaha menyembunyikan ...